Halaman

Minggu, 29 April 2012

Tentangku

Indahnya hari tatkala lidah kita masih bisa mengecap makanan yang lezat tanpa takut, atau hidung kita masih bisa menghirup udara segar pada setiap tempat tanpa hambatan, atau kaki kita bisa melangkah bebas kemana  kita suka tanpa ada yang menghalangi.
Sobat blogger, itu adalah secuil nikmat yang Tuhan berikan pada kita dari semua nikmat yang tak bisa disebutkan satu persatu karena saking banyaknya. seperti yang tertuang dalam dalil yang kurang lebih isinya "jika air laut dijadikan tinta dan dedaunan yang ada dimuka bumi dijadikan alas untuk menuliskan nikmat Tuhan, maka itu tidak akan cukup walau ditambah lagi sebanyak itu.
Sobat marilah kita berfikir sejenak untuk merenungkan tentang diri kita. Siapa sih diri ini. Dari mana datangnya. Dan akan pulang kemana. Siapa yang menumbuhkan kita dari kecil sampai sebesar ini. Siapa yang mengatur semua ini, siapa yang menggerakan hati ini sehingga dapat berpikir ini dan itu. Itu semua adalah pertanyaan dasar tentang kita. Namun sayang hanya sedikit sekali orang yang mampu berpikir ke sana, bahkan penulispun hanya bisa mengungkapkan tanpa bisa mengamalkan dengan baik. Tapi meskipun demikian Alhamdulillah dengan ingat akan hal itu maka kita akan punya rem dalam hidup. Ibarat kendaraan yang melaju di jalanan, seandainya tidak ada rem maka mobil tersebut akan terus melaju dengan arah yang tak karuan dan mungkin barfu berhenti dengan mengenaskan. Kita tidak mau itu. Pertanyaan diatas adalah ibarat rem dalam hidup.
Sobat blogger. Dalam kesempatan ini aku mohon maaf jika kata-kata ini seperti yang menggurui. Bukan maksudku seperti itu, Saya cuma ingin mengingatkan. Maafkan jika ada kata yang kurang pantas. Aku hanya orang biasa tiada hal yang diluar itu semua.

Rabu, 25 April 2012

Ketulusan Hidup

Ketulusan adalah sebuah kata yang sangat mudah untuk diucapkan tapi sulit untuk dilaksanakan, namun demikian sebagai manusia dan sebagai makhluk kita harus bisa untuk tulus. Tulus dalam bertutur, tulus dalam memberi dan tulus dalam bersikap. Dengan ketulusan segala menjadi mudah. Dengan ketulusan dunia menjadi indah. Dengan ketulusan ibadah menjadi nikmat. Dengan ketulusan memberipun jadi tidak terasa.

Wahai makhluk yang paling sempurna yang ada di  muka bumi ini, kita ada karena ada yang mengadakan, kita hidup karena ada yang menghidupkan, kita sehat karena ada yang menyehatkan, kita sakit karena ada yang menyakitkan dan kita mati karena ada yang mematikan. Segalanya ada yang mengatur. Sang Maha Sutradara telah mengatur kita. Sadarkan itu?

Alangkah sombongnya sebagai makhluk telah melupakan dirinya. Lupa kita datang dari mana. Lupa kita akan pulang kemana. Lupa kita telah sehat. Lupa kita mendapat nikmatnya hidup. Dan akhirnya lupa diri sehingga berusaha untuk mendapatkan keinginannya dengan berbagai segala cara. Tak peduli merugikan orang lain. Tak peduli menyakiti orang lain, yang penting keinginannya tercapai. Naudzubillah.

Karena kita hidup sudah ada yang mengatur, maka ingatlah pada yang mengatur kita. Ingatlah segalanya dari mana. Alam tidak ada dengan sendirinya. Alam ini tidak terjadi dengan sim salabim, tapi ada yang menjadikan, ada yang mengaturnya. Untuk itu sadarlah wahai makhluk yang paling sempurna, janganlah kau sombong. kembalilah pada yang fitrah. Ingatlah pada yang telah menuntun kita.

Agama adalah salah satu cara untuk bisa menghargai alam, menghargai lingkungan dan terutama menghargai pada yang menjadikan alam. Dia lah Yang Maha Awal tanda ada yang mengawali, Yang Maha Akkhir tanpa ada yang mengakhiri. Yang Maha Perkasa tanpa ada yang lebih perkasa, dan Maha-maha yang lainnya.

Marilah sedikit kita renungkan diri untuk flash back. Apa yang telah kita lakukan. Apa yang telah kita berikanan. Baik atau buruukkah semua itu? Tanyalah pada diri sendiri siapa saya? Orang yang bisa menjawab pertanyaan tersebut adalah termasuk  orang yang sudah menyadari arti dari ketulusan hidup. karena dalam hidup ini kita tidak boleh melupakan pada yang telah mengatur kita.

Demikian semoga ulasan ini ada manfaatnya dan menjadikan nasihat, khusunya bagi penulis umumnya bagi pembaca. Ulasan tersebut jauh dari benar, tapi itulah yang saya bisa. Kepada yang membaca mohon kritikan dan masukan positif untuk membangun. Terima kasih. Wallahu alam bisawab.

Senin, 23 April 2012

Asmaul Husna

Asmaul Husna adalah nama-nama Selain nama Allah. Banyaknya ada 99 yang dikenal. Dari ke 99 nama tersebut memiliki arti dan makna yang berbeda. Kita sebagai makhluk wajib mengenal Asmaul Husna itu. dan akan lebih baik lagi jika kita bisa mendawamkan dan mengamalkan arti dari Asmaul Husna itu. Coba kita bayangkan makna dari nama YA FATTAH - YA ROZAQ, artinya kurang lebih yang Maha Pembuka dan Yang Maha Pemberi Rizqi. YA GHONI - YA MUGHNI, artinya yang Maha Kaya dan Yang Maha Pemberi Kekayaan. Jika ke empat nama tersebut kita dawamkan tiap saat dan kita selalu berusaha disertai dengan kepasrahan pada Yang Maha Mengatur, Insya Allah apa yang kita inginkan akan jadi kenyataan.
YA RAHMAN - YA RAHIM, yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Jika kita mendawamkan kedua kata tersebut insya Allah kita akan menjadi seperti makna dari kedua nama tersebut, tanpa pamrih lagi.
YA SAFI - YA SHOBUR, yang Maha Menyembuhkan dan yang Maha Penyabar. Jika kita yakin mendawamkan kedua nama tersebut dengan penuh keikhlasan, maka Allah akan memberi kita kekuatan dalam menghadapi segala penyakit dan dengan kepasrahan pula penyakit tersebut akan sembuh dengan se Ijin Allah. Wallahu Alam Bissawab.

Minggu, 22 April 2012

Hidup

Selama ini aku hanya bisa menyebut nama tapi tak bisa membayangkan, dan tidak boleh dibayangkan. Ingatlah maka Aku akan mengingatmu. Harapkanlah ridho dariKu, maka Aku akan meridhoimu. Sembahlah aku, maka aku akan mengabulkan keinginanmu.
Hidup ini memang rahasia. kadang sedih, kadang juga senang. Kadang miskin kadang juga kaya, kadang ada di atas, dan di lain waktu ada di bawah. yah itulah yang namanya hidup.
Hidup hanya sementara dan merupakan persinggahan dari panjangnya perjalanan. yang namanya singgah itu hanya sebentar, bukan selamanya dan juga bukan sampai pada tujuan. Suatu saat setelah waktunya datang kita harus berangkat lagi menuju tujuan terakhir. Sadarlah jangan sampai terlena di tempat persinggahan, jangan kau habiskan bekal, tapi cari lagi bekal sebanyak mungkin untuk menuju tujuan terakhir itu.
Wallahu alam. Semoga ada benarnya. Jika salah maafkan karna aku tak bisa.