Tahukah anda bahwa puasa tidak hanya diwajibkan kepada Nabi
Muhammad saw dan umatnya saja. Jauh sebelum Nabi Muhammad saw kewajiban puasa
telah disyariatkan. Hanya saja penerapan syariatnya berbeda-beda. Samirah
Sayyid Sulaiman Bayumi, tokoh fiqih kontemporer dari Mesir, mencatat beberapa
perbedaan syariat itu. Menurut catatannya, Nabi Nuh berpuasa sepajang tahun,
Nabi Daud juga berpuasa dengan cara sehari puasa sehari buka dan begitu
seterusnya. Nabi Isa puasa satu hari, dan dua hari berbuka atau lebih. Nabi
Muhammad puasa sebulan penuh di Bulan Ramadhan dan dilakukan hanya pada siang
hari saja.
Sumber lain menyebutkan, orang Mesir kuno pun sebelum
mengenal agama samawi telah mengenal puasa. Dari mereka praktik puasa beralih
ke orang-orang Yunani dan Romawi, puasa juga dikenal dalam agama penyembah
binatang, demikian juga agama Budha, Yahudi dan Kristen.
Ibn Nadim dalam bukunya al-Fahrasat, sebagaimana dikutip
dalam Qurais Shihab dalam tafsir al-Misbah menyebutkan. Agama para penyembah
binatang berpuasa tiga puluh hari dalam setahun, ada pula puasa sunah sebanyak
16 hari dan ada juga puasa 27 hari.
Puasa mereka sebagai penghormatan kepada bulan, juga kepada
bintang mars yang mereka percaya sebagai bintang nasib dan juga kepada
matahari.
Dalam agama budha pun dikenal puasa sejak matahari terbit
sampai terbenam. Mereka puasa 4 hari dalam sebulan, yaitu pada hari pertama,
kesembilan, ke limabelas dan ke duapuluh. Mereka menamainya uphosatha.
Orang Yahudi mengenal puasa selema 40 hari, bahkan dikenal beberapa macam puasa
yang dianjurkan bagi penganut-penganut agama ini, khususnya untuk mengenang
nabi-nabi atau peristiwa penting dalam sejarah mereka.
Agama kristen juga demikian. Walaupun dalam kristen
perjanjian baru tidak ada isyarat tentang kewajiban puasa, tetapi dalam praktek
keberagamaan mereke dikenal aneka ragam puasa yang ditetapkan oleh
pemuka-pemuka agama.
Dalam al-Quran jelas tertera perintah puasa yang tepatnya
terletak pada QS. Al-Baqarah ayat 182 :
Artinya : Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaiman
diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa,
Dari ayat di atas jelas terlihat bahwa puasa itu telah
dikenal sebelum adanya Nabi Muhammad saw (……..sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu).
Dilihat secara medis, puasa itu sangat baik untuk menjaga
kesehatan. Bahkan para dokter dan paramedis lainnya menganjurkan kepada pasien
untuk berpuasa sebelum melakukan cek darah di laboratorium ataupun sebelum
melakukan operasi.
Allah azzawazala menjanjikan akan melipatgandakan pahalan
ibadah orang yang sedang puasa di bulan Ramadhan. Dan masih banyak lagi
keuntungan bagi orang yang melakukan puasa. Seperti dengan berpuasa kita akan
terhindar dari dosa menggunjing, dosa mencemoohkan orang lain dan lain-lain.
Itulah sekelumit puasa, sejarahnya dan manfaatnya.
Mudah-mudahan ada manfaatnya, terutama bagi yang mencutat khususnya dan bagi
orang yang membacanya. Amin.
Wallahu a’lam bissawab.
(Dicutat dari Hidayah Sebuah Intisari Islam Edisi 51
Oktober 2005).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar