Halaman

Rabu, 09 Oktober 2013

NIKMAT TUHAN YANG MANAKAH YANG KAMU DUSTAKAN, HAI MANUSIA?



Kalimat judul di atas mengandung pengertian bahwa nikmat Tuhan yang kita rasakan sangat banyak, bahkan mungkin tidak dapat kita sebutkan satu persatu. Maka dari itu alangkah bodohnya jika kita terus meratapi derita atau kepahitan atau cobaan hidup yang kita rasakan, padahal jika kita persentase antara nikmat yang diberikan oleh Tuhan pada kita dengan cobaan dan kepahitan yang kita alami mungkin persentase kepahitan atau derita hanyalah sebagian kecil saja.
“Nimat Tuhan kmau manakah yang kamu dustakan?” Ayat tersebut di Surat Ar-Rahman ada sekitar 30 kali diulang, artinya bahwa kita itu tidak pernah lepas dari kasih saying Tuhan, tidak pernah lepas dari nikmat Tuhan, jadi alangkah salahnya jika kita terus meratap dengan derita yang tidak seberapa dibandingkan dengan nikmat yang kita terima.
Untuk sebuah renungan, disini ada beberapa bukti nyata yang penulis kutif dari sebuah buku Manajemen Alam Sumber Pendidikan Nilai Karya Dr. Suroso Adi Yudianto, M.Pd terbitan Mughni Sejahtera yang bunyinya :
“Coba perhatikan alat-alat gerak yang anda miliki, dan bandingkan dengan alat-alat gerak pada organisme lainnya!. Alat gerak pada manusia adalah sangat fleksibel, mudah digerakan ke segala arah, dapat digunakan untuk berbagai keperluan dan lingkungan (darat, air dan udara). Hal ini tidak terdapat pada alat gerak hewan selain manusia apapun jenis hewannya. Nikmat Tuhan manakah yanag kamu dustakan?. Coba kaji lagi bentuk tubuh manusia jika dibandingkan dengan bentuk tubuh hewan lainnya, maka bentuk tubuh manusialah yang paling sempurna, maka sepatutnyalah kita bersyukur kepada yang telah mencciptakan kita.
Dalam menjalani kehidupan ini, manusiaa mesti berpikir kritis agar tidak salah langkah dan jatuh ke jurang kenistaan yang serendah-rendahnya. Perkembangan otak manusia akan mencapai puncak tertinggi dibandingkan dengan perkembangan otak hewan lainnya. Manusia memiliki akal dan pikiran yang mampu menjangkau ke bidang metafisika, yaitu mampu memikirkan tentang adanya zat Allah, Tuhan pencipta alam walaupun hanya dengan pengamatan dan penghayatan terhadap apa yang ada disekelilingnya. Dengan menggunakan akal manusia mesti membaca apa-apa yang ada disekelilingnya. Manusia bias jatuh ke jurang kenistaan yang serendah-rendahnya, hal ini bias terjadi jika manusia tidak menggunakan akal pikirannya secara kritis terhadap apa yang dihadapinya / dilakukannya dan dampak dari tindakannya itu.
Bila kita mampu berpikir kritis terhadap masalah sekelilingnya, maka Insya Allah kita akan tergolong orang yang beriman dan beramal soleh yang akan mendapat pahala tiada putus-putusnya sebagaimana disebut dalam QS. At-Tiin ayat 6 :
 “Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.”
Selanjutnya firman Allah pada QS. Al-Ashr : 1-3
 “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”
Dalam kenyataannya ayat-ayat ini mudah diucapkan dan mudah dipahami, tapi sangat jarang yang bisa menghayatinya. Dengan bekal nafsunya manusia sering kali tidak memiliki kesabaran dalam menegakan kebenaran, apalagi keimanan yang masih rendah, maka akan sulit dapat mengamalkannya. Untuk bisa mengamalkan auat-ayat di atas maka manusia mesti menggunakan kemampuan berpikir kritisnya dalam melakukan segala tindakannya agar tidak menyesak di kemudian hari. 
Nikmat Tuhan manakah yang akan kamu dustakan. kalimat tersebut adalah bukti bahwa yang namanya nikmat Tuhan yang diberikan kepada makhluk-Nya adalah tidak terhitung jumlahnya, tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata akan kenikmatannya dan tidak bisa digambarkan dalam bentuk apapun. Yang jelas, kita sebagai makhluk Tuhan yang mengakui akan kekuasaan-Nya haruslah menyadari akan hal itu. Dan alangkah lebih baik lagi jika kita bisa mensyukurinya serta taat akan perintah-Nya.
Allahu akbar. Allah Maha Besar. Laaila haa Illallah. Tiada Tuhan selain ALLAH. Lahaola wala quwwata illa billah. Tiada daya dan upaya kecuali seizin Allah.

Wahai saudara seiman dan seagama, marilah kita tegakan ISLAM. Kita pererat tali silaturaim. Kita tingkatkan keimanan. Kita ciptakan perdamaian di muka bumi ini. Kita bantu yang lemah.

Mohon maaf jika ada kata-kata yang salah atau kurang berkenan bagi pembaca. Saya hanya sebatas ingin menyebarkan da'wah, mengammalkan sedikit ilmu. Sama sekali tidak bermaksud untuk menggurui. Kesalahan adalah akibat kebodohan dan ketidaktahuanku sedangkan yang benar adalah semata-mata datang dari ALLAH SWT. Wallahu a'lam bissawab. Wassalam.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar